PRORODENT (RODENTISIDA BIOLOGIS)

Prorodent adalah racun tikus biologis yang menggunakan teknologi terkini yang berbahan dasar Protozoa, dan merupakan teknologi pertama dan satu-satunya di Indonesia yang ramah lingkungan.

Keunggulan Prorodent:
1. Spesifik Target: hanya membunuh tikus dari Genera Rattus dan Bandicotta
2. Tidak membahayakan manusia dan hewan lain
3. Tidak mempunyai sifat "Jera Umpan"
4. Dapat mengurangi hama tikus 70-90% setiap aplikasi. 
5. Tidak meninggalkan residu yang dapat merusak lingkungan

Sasaran Penggunaan:
1.  Perkebunan (sawit, dll)
2.  Tanaman Hortikultura (Padi, Jagung, dll)
3.  Area Perumahan
4.  Peternakan


Contoh Pengendalian Tikus Secara Biologi di Perkebunan Sawit

Fakta Produk

Prorodent adalah umpan tikus yang berisi parasit Sarcocytis singaporensis bersel tunggal,asli Asia Tenggara.
Secara alami parasit terdapat di tubuh ular dan tikus tertentu (Rattus spp, Bandicota spp.) dan tidak berbahaya bagi mereka. 
Namun jika tahap infeksi tinggi, tikus bisa mati setelah 10 - 14 hari.
Tikus dibunuh oleh tingginya jumlah parasit, yang disampaikan melalui umpan yang menarik.  
PRORODENT tidak berbahaya bagi manusia atau hewan lain,bahkan mencit!
Ini adalah cara yang aman dan efektif untuk pengendalian tikus. 


  

Tikus Masalah Utama di Kelapa Sawit

Tikus adalah hama utama pada perkebunan kelapa sawit. Setidaknya 5-10% dari produk kelapa sawit hilang setiap tahunnya.
Spesies hama utama adalah tikus kayu malaya (Rattus tiomanicus) dan tikus atap (R.rattus). Kedua tikus ini sangat rentan terhadap .



CARA APLIKASI

 Dua protokol Pengendalian Tikus  di Perkebunan
 Sampai saat ini, rodentisida antikoagulan merupakan alat utama untuk mengendalikan tikus kelapa sawit.
 Biasa diterapkan dua kali per tahun dengan beberapa "putaran" dengan interval 4 hari sampai penerimaan umpan  berkurang.
 Prorodent juga dianjurkan untuk diterapkan setidaknya dua kali (kampanye) per tahun. Namun, umpan tikus tidak  diganti  sesudah dimakan,putaran aplikasi baru dilakukan terdiri dari 3 aplikasi.


Skenario 1 (Kerusakan Tinggi): Jumlah pohon yang rusak antara 20-40%
Tidak ada pemilik yang mampu menghadapi kerusakan setinggi ini di kebunnya!
Menggunakan Prorodent dalam 3 putaran aplikasi dengan kepadatan 1 umpan per pohon dapat secara efektif memerangi  tikus dan mengurangi kerusakan mereka ke tingkat yang dapat diterima dalam waktu 6 minggu. 

              

                                                                                         Gambar 1

Prorodent adalah alat yang tepat,jika anda memiliki masalah serius dengan tikus (20-40 pohon terserang). Tiga aplikasi 1 umpan tikus perpohon menghasilkan  pengurangan kerusakan yang signifikan sekitar 6 minggu kemudian. Angka menunjukkan % dari pohon yang rusak sebelum dan setelah aplikasi di daerah sekitar  200 Ha.(Atas izin Perkebunan Kelapa Sawit STA, Sumatera Utara).


Skenario 2: (Kerusakan sedang): Antara 5-10% pohon rusak
Jika anda secara teratur melakukan pengendalian tikus pada tahap kerusakan yang lebih rendah, anda dapat menghemat waktu dan uang! Hal ini dapat dicapai dengan meletakkan Prorodent di setiap 2 pohon pada putaran pertama diikuti dengan 1 umpan setiap 3 pohon pada aplikasi kedua (14 hari kemudian). Seperti hasil aplikasi Prorodent di Thailand selatan (Gambar 2).


                                                                           Gambar 2 

Penerapan Prorodent pada kepadatan tikus sedang akan dapat menghemat umpan.
Angka menunjukkan % dari pohon yang rusak sebelum dan setelah aplikasi di daerah lebih dari 2.500 Ha.




PRORODENT dan RSPO
Menurut Prinsip ke 4 (best practices) di bawah kriteria 4.5 dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Pengelolaan hama paling baik dilakukan dengan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang mengurangi toksisitas pestisida dan menggunakan spesies asli untuk pengendalian biologis.  Prorodent merupakan alat yang tepat.